Friday, November 11, 2016

IKAN HIAS TERPOPULER DI INDONESIA

Mau tahu ikan jenis apa saja yang saat ini populer di kalangan penyuka ikan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi, simak artikel berikut ini ya...

IKAN AROWANA


Ikan Arowana adalah salah satu jenis ikan air tawar dari Asia Tenggara. Jenis ikan hias arowana terpopuler ialah Arowana Asia (Scleropages Formosus). Ikan bertubuh panjang dan warna keperakan itu lazim disebut sebagai “Dragon Fish alias Ikan Naga”.

Penyematan nama itu erat hubungannya dengan ular naga dalam mitologi China karena bentuk, warna dan perilaku ikan yang terlihat seperti seekor naga yang sedang terbang meliuk di langit. Ikan Arwana menjadi ikan hias yang paling banyak digemari para penghobi ikan hias di Tanah Air khususnya dan bahkan sampai ke mancanegara.


IKAN GUPPY


Ikan yang berukuran imut-imut serta berwarna-warni ini diakui menjadi salah satu ikan paling digemari. Dahulu, ikan yang suka berkelompok dan tidak lebih besar dari jari kelingking ini pernah berharga sangat mahal.

Ikan yang memiliki nama lain ikan seribu, ikan cere, atau suwadakar (Poecilia Reticulata) juga termasuk ikan hias air tawar yang paling populer di dunia. Mudahnya menyesuaikan diri (adaptasi) dan berkembang biak membuat ikan sangat disukai unutuk dibreeding selain permintaan pasar yang cukup tinggi terhadap jenis ikan ini


IKAN KOI


Koi adalah jenis ikan hias dapat hidup cukup lama hingga puluhan tahun ini kerap kita jumpai di rumah para penggilanya. Selain harganya yang cukup mahal,  ikan yang berasal dari negeri Tirai Bambu, Tiongkok ini memang memiliki keindahan tersendiri terutama pada loreng loreng di tubuhnya yang menjadi salah satu penilaian terhadap ikan itu. Belakangan ikan ini semakin banyak tersebar di wilayah Jepang dan negara Asia lainnya termasuk di Indonesia.


Selain membawa hoki, ikan koi memang dapat menghasilkan rupiah yang fantastis dari peternakannya apalagi jika ikan ini memiliki nilai khusus seperti menang dalam kontest ikan koi

IKAN CUPANG


Satu lagi ikan hias air tawar yang memiliki penggemar setia adalah ikan cupang . Ikan cupang hias memiliki bentuk dan karakter unik yaitu khusus pada cupang jantan yang memiliki sirip dan ekor yang panjang dan mekar ditambah lagi dengan warnanya yang bermacam macam selain itu cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya sehingga ikan ini kerap diadu sesamanya.


Habitat ikan ini terdapat di beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ikan cupang favorit yaitu Ikan Cupang Slayer maupun jenis Plakat Fancy.

IKAN LOU HAN


Ikan Lou Han adalah ikan hias air tawar cukup populer yang dipelihara di dalam aquarium. Ikan ini memiliki ciri khas warna sisik kemilau dah hidup, serta benjolan (jenong) di bagian kepalanya.

Ikan Louhan awalnya ditemukan di Taiwan dan Malaysia. Namun, seiring waktu karena keunikannya dan ciri khusus yaitu kepala yang nong nong (benjol-redaksi)  ikan ini kini banyak dipelihara dan memiliki fans setianya karena ada beberapa dari para hobiis yang percaya dengan memelihara ikan ini dapat mendatangkan banyak hoki.

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131453201/pendidikan/1_GLB+dan+GLBB.ppt



Wednesday, November 2, 2016

Cara Identifikasi Jenis Kelamin Arwana

Bagaimana cara membedakan ikan arwana jantan dan betina yang ada di kolam budidaya, atau di pasaran, jika anda ingin mengetahui seluk beluknya simak saja artikel berikut ini .



Arowana atau lebih dikenal dengan sebutan ikan arwana adalah salah satu ikan air tawar dalam famili Osteoglossidae. Ikan ini biasa dijadikan sebagai ikan hias berkat keindahan dan liuk tubuh yang dimilikinya. Ikan arwana mempunyai tulang kepala yang kokoh dengan bentuk badan memanjang diselimuti sisik besar yang tersusun rapi.
Kedua sirip dada dan sirip perut ikan arwana berukuran kecil, sedangkan sirip punggung dan sirip analnya berada di tubuh bagian belakang. Ikan ini juga memiliki semacam pelat tulang yang berbentuk seperti lidah di lantai bawah mulutnya yang ditumbuhi gigi. Habitat alami arwana terletak di sungai dan danau berair tenang hingga deras. Sebagai karnivora sekaligus predator, tak jarang ikan ini melompat ke permukaan air untuk menangkap serangga, dan burung kecil yang terbang di atas air..
Perbedaan ikan Arwana jantan dan betina terbilang sulit diketahui. Hal tersebut disebabkan ikan ini tidak mempunyai ciri kelamin sekunder khusus, baik jantan maupun betinanya. Namun dengan berlatih terus, cepat atau lambat Anda pun pasti bisa membedakan mana ikan Arwana jantan dan mana pula ikan Arwana betina melalui karakteristik morfologi, organ reproduksi, dan tingkah lakunya. Berikut ini 3 cara membedakan kelamin Arwana yaitu:


Cara 1 : Karakteristik Morfologi



Penentuan jenis kelamin ikan Arwana secara morfologi (bentuk ikan-redaksi) dapat dilakukan dengan memperhatikan bentuk kepala, tubuh, dan sirip punggungnya. Kepala Arwana jantan berbentuk membulat, ukurannya besar dan kekar, berinsang lebar, serta memiliki rahang yang dalam dan luas. Itu terkait erat dengan tugas yang diemban si jantan yakni menjaga dan mengerami telur sekaligus anakan arwana ya ikan ini memiliki kebiasaan mengerami telur dan membesarkan anakannya didalam mulut dan itu tugas seorang ayah. Untuk ikan betinanya mempunyai bentuk kepala yang meruncing, berukuran kecil, dan wujudnya pipih.

Ditinjau dari segi badannya, ikan Arwana memiliki tubuh yang memanjang dengan sirip punggung yang panjang dan runcing di ujungnya. Sementara itu, tubuh arowana betina berbentuk bulat yang dilengkapi sirip punggung yang cukup lebar. Warna badan ikan Arwana jantan juga lebih cerah dibandingkan dengan si betina.


Cara 2 : Organ Reproduksi



Untuk mengetahui jenis kelamin seekor ikan Arwana, dapat dilakukan dengan mengecek organ reproduksinya melalui teknik stripping, yaitu dengan pengurutan secara perlahan-lahan pada perut ikan yang berukuran minimal 30 cm dan berusia cukup matang sekitar 5 tahun. Setelah diurut, jika cairan yang keluar berwarna kecoklatan maka ikan tersebut berkelamin jantan dan jika tidak maka berkelamin betina.

Kendati metode ini memberikan hasil yang pasti, namun karena sangat riskan jika dilakukan oleh yang bukan ahlinya dapat berakibat fatal bagi Arwana. Kesalahan sedikit saja  dapat mengakibatkan ikan Arwana menjadi sakit bahkan mati. Untuk belajar teknik ini, disarankan untuk mencobanya terlebih dahulu kepada jenis ikan yang murah.


Cara 3 : Tingkah Laku




Membedakan ikan Arwana jantan dengan betina juga bisa dilakukan dengan mengamati tingkah lakunya. Pada umumnya, Arwana jantan memiliki gerakan yang indah gemulai lantaran tubuhnya berukuran lebih panjang dan lebih langsing. Di sisi lain, ikan betina yang mempunyai tubuh yang lebih gemuk dan pendek mengakibatkan gerakan badannya terlihat agak kaku.
Demikian cara membedakan kelamin jantan dan betina pada ikan Arwana, semoga bermamfaat bagi anda semua.

Tuesday, October 25, 2016

What To Know About Arowana Fish


Arowana fish are ornamental pet fish that have high prices and some even cost up to hundreds of millions. Arowana fish has many types and one of them famous and originated from Indonesia, called super red arowana fish. As we known from its name most of color of this fish is metallic red

Why super red arowana high priced in the market? even if this type of fish is very good quality, the price can reach hundreds of million rupiah. To get the best quality of super red arowana fish, we have to keep it well, giving the best food, pay attention to lighting, as well as the condition of the water in the fish tank. Moreover, it is no less important is how we choose fish that are still puppies.

Arowana fish seedling conditions greatly affect the quality of arowana fish adulthood. Therefore, there are traits that need to be considered in selecting the young fish to make good quality of mature fish .

Head Shape


Super red arowana fish can be known since early from quality of the shape of his head. Tillers arowana fish are likely to have good quality as adult is the tiller has a little basin at the top of his head. This basin is usually called a spoon head . However, the basin over the head depends on the tastes of each. Because, some people are also unlike with their hollow at the head of arowana fish. But, generally, fish lovers say that the super red arowana fish is nice having a little hollow its head.


Tail Shape


Arowana fish look very elegant when swimming is affected by the shape of its tail. If the shape of the tail is not good, then the fish will look less elegant and less interesting. Therefore, you need to pay attention to tiller fish tail shape you are going to buy. Young fish tail shape that is both wide and visible tail bloom. In addition, the tail does not limp and fell. If the arowana fish would you buy has a limp tail, you'd better choose another. Because the fish most likely remain weak as adult and it would look less attractive anymore.

Lip Shape





Before buying tiller fish super red arowana, note the shape of the mouth and lips arowana fish seedlings will be purchased. Because, one way to look at the quality of the arowana fish is by looking at the shape of the mouth and lips. You must ensure that the mouth of arowana fish you are going to buy can close tightly. In addition, both fish lips, upper lip and lower lip, has a shape that is proportional in addition, make sure the color is also red fish lips kinda looks pink and pale.

Fin Shape


The organ most easily damaged on arowana fish are swimming fins or paddle the front of the fish. Therefore, select tillers arowana fish that have fins great shape. A good form of fin swimming fin length and curve should look presentable. If the tiller has a swimming fin curl or curve is not neat, you should not buy tiller and selecting the arowana fish that have characteristics such as the above.

Basic Color of The Fish


If you wish to secure select tillers arowana fish which have a size of about 25-30 cm. Because arowana fish that have already seen the size of the characteristics described above. For the basic colors of fish, you can choose the baby fish that have a greenish base color. Tillers arowana fish that have a greenish base color will turn red when the fish are grown.

Wednesday, October 19, 2016

Pakan Sehat Agar Arwana Bugar dan Mempesona

Makanan ikan Arwana sangat menentukan pertumbuhan sekaligus kualitas dari si ikan bertubuh indah ini. Terlepas dari mitos tentangnya, keindahan warna ikan arwana memang tiada duanya. Jangan heran kalau anda mendengar berita harga ikan arwana yang selangit, mahal banget bro. Oleh karena itu untuk perawatan kita harus ekstra hati-hati agar mereka dalam kondisi maksimal. 

Ada beberapa jenis pakan yang baik dapat membantu mencerahkan warna sisik arwana dan ada juga yang lebih baik untuk pertumbuhan. Di sisi lain ada pula makanan yang bisa berdampak buruk terhadap arwana peliharaan anda, bisa memudarkan warna ataupun menyebabkan penyakit. Berikut informasi pakan ikan arwana yang baik


Cacing Darah Beku (Frozen Blood Worm)


Cacing yang berukuran kecil ini sangat cocok untuk ikan arwana yang masih kecil (anakan yang kurang dari 8 cm). Nutrisi di dalamnya dapat membantu mempercepat pertumbuhan, setelah ikan sudah dewasa sebaiknya anda mengganti makanan yang lebih ke memperindah warna.


Kecoa


Serangga satu ini sering membuat jijik manusia, tapi hebatnya malah berdampak baik bagi ikan arwana. Kandungan protein yang tinggi dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan sekaligus stamina yang selalu terjaga.

Belatung


Kita disarankan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ikan arwana, salah satunya dengan memberikan belatung. Pakan dapat dibuat dengan mencampurkan belatung kering dengan pelet, wortel dan vitamin. Sangat cocok untuk meningkatkan pertumbuhan.


Kelabang


Coba lihatlah tubuh seekor kelabang, dia berwarna merah cerah dan mengkilat. Banyak orang yang akhirnya memberikan kelabang sebagai makanan ikan arwana dengan maksud agar sisiknya makin cerah. Disarankan jangan terlalu sering, maksimal 1-2 ekor dalam seminggu. Selain cukup mahal, pemberian terlalu sering juga dapat mengurangi nafsu makan ikan terhadap jenis pakan lain. Jangan lupa untuk mencopot taring kelabang sebelum memasukkan ke dalam aquarium.


Jangkrik


Sama halnya dengan kelabang, kandungan beta-karoten di dalam serangga jangkrik juga dipercaya dapat membantu mencerahkan warna arwana, khususnya jenis super red, golden red yang terkenal dengan warnanya. Jangkrik yang diberikan sebaiknya yang masih muda ditandai belum tumbuh sayap, harganya murah kok dan belinya di toko burung. Cara memberi makan arwana adalah dengan mencopot terlebih dahulu kedua kaki belakang jangkrik agar tidak melukai si ikan.


Udang


Udang adalah salah satu makanan yang paling sering diberikan pada ikan arwana. Saat dimasukkan ke dalam aquarium, udang akan berada di dasar. Hal ini menyebabkan arwana sering melirik ke bawah. Banyak pecinta arwana yang takut bahwa hal ini dapat membuat mata arwana juring. Seperti kita ketahui nilai jual arwana tidak hanya di sisik tubuhnya, keindahan kedua mata arwana juga bisa menjadi pertimbangan. Jangan terlalu sering memberi pakan udang dan copot kedua sungut terlebih dahulu.


Anak Katak


Salah satu makanan favorit arwana di alam bebas adalah katak yang masih kecil, terutama saat benar-benar lapar. Sebelum diberikan pada arwana sebaiknya katak dikarantina seminggu agar bakteri pada katak sirna terlebih dulu.


Ikan Kecil


Ikan yang lebih kecil juga bisa menjadi camilan arwana. Dengan memburu para ikan ini arwana akan lebih sehat. Sayangnya jika aquarium kecil arwana yang bergerak terlalu cepat bisa menabrak kaca pinggir sehingga sungutnya patah. Anakan ikan yang diberikan juga sebaiknya dicek dulu kesehatannya karena bisa saja menulari arwana yang merupakan ikan peliharaan utama.


Pellet (makanan buatan)


Makanan ikan arwana yang paling praktis dan mudah sekali didapatkan. Banyak sekali merk yang menjanjikan kandungan nutrisi tinggi yang baik untuk arwana. Tidak ada salahnya mencoba produk ini, jangan ragu untuk meminta saran produk terbaik pada para penjual ikan arwana.
Bisa jadi ada ikan yang lebih suka makan jangkrik ada pula yang suka makan pelet, biasanya sesuai kebiasaan saat masih anakan. Cobalah berikan salah satu pakan dan lihat reaksi si ikan, jika tidak dimakan maka gantilah dengan menu yang lain.

Dari semua jenis pakan arwana tersebut, ikan lebih suka yang masih hidup, mungkin ada insting predator di dalam seekor arwana. Sekali dimasukkan pasti arwana langsung menyerbu pakan hidup yang diberikan. Lain halnya dengan makanan seperti pelet, pakan pasti mengambang lama di permukaan air sebelum dimakan.

Kalau ada pakan pelet yang tidak habis segeralah ambil dan buang. Jika dibiarkan maka hal ini akan mengotori air aquarium yang lama kelamaan akan mengeruh mempengaruhi Ph air. Untuk makanan hidup sebaiknya dibuang jika terlihat mulai membusuk karena ditakutkan akan menimbulkan sakit perut pada arwana.



Waktu Memberi Makan Arwana

Waktu yang pas dalam memberi makan ikan arwana adalah tepat saat dia sedang lapar, kalau sering telat diberi makan maka bisa stress arwana tersebut. Banyak yang akhirnya memberi makan sekali namun dalam jumlah banyak, akibatnya air di aquarium cepat sekali keruh. Karena hal inilah kita sebaiknya memberikan makan dalam porsi tepat namun dilakukan beberapa kali, dengan maksud arwana kenyang dan air tetap dalam kondisi baik.
Pemberian makan yang tepat juga harus disesuaikan dengan usia dan ukuran si ikan. 


Anakan Arwana


Fokus ke kebutuhan lemak dan protein. Pakan anakan arwana yang tepat adalah cacing beku dan ulat hongkong. Sama halnya dengan bayi manusia, waktu makan si anakan arwana juga tidak bisa diprediksi.


Arwana Dewasa


Fokus ke kebutuhan serat yang dapat membentuk kecerahan warna arwana yang akhirnya meningkatkan nilai jual. Makanan yang disarankan adalah jangkrik, anak katak, belalang, kelabang.

Misalnya di pagi sekitar jam 7 berikan jangkrik sebanyak 2-3 ekor. Jangan lupa kedua kaki belakangnya dicopot. Makan kedua sekitar jam 11-12, berikan 1 anak katak, terakhir di sore hari jam 5 berikan 1 anak katak lagi.

Untuk arwana yang lebih dari 30 cm, kita bisa menambahkan porsi makannya. Misal pagi hari jam 7 berikan 2 ekor anak katak. Siang hari jam 11 berikan kelabang seekor. Sekitar jam 2 berikan lagi anak katak seekor dan terakhir sore jam 4 berikan 3 ekor jangkrik.
Pemberian makan ikan arwana di atas hanyalah contoh, bisa mencukupi bisa tidak, semua tergantung si ikan itu sendiri. Sebagai pemilik anda bisa mengamati bagaimana pola makannya, jika ikan masih terlihat lapar tambakan lagi porsi pakan. 
Sekian artikel tentang Makanan Ikan Arwana yang Baik dan Cocok. Hal lain yang perlu kita perhatikan adalah kebersihan dari habitat arwana itu sendiri, aquarium.

Penyakit Umum pada Ikan Arwana dan Cara Penanganannya

Salah satu resiko membudidayakan ikan Arwana adalah mati karena penyakit seperti Redspot, Jamur, Gigit Ekor, Stress dll. Di bawah ini diuraikan beberapa penyakit yang sering diderita Arwana gejala dan cara penanganannya.



1. Penyakit Gigit Ekor


Sebelum menderita penyakit ini biasanya arwana akan menunjukan perilaku yang lain daripada biasanya. Arwana akan kelihatan gelisah dengan berenang hilir mudik kesana kemari. Beberapa hari kemudian sirip ekor akan robek-robek selaputnya sehingga mirip sisir dan yang tertinggal hanyalah jari-jari siripnya. Gejala ini mulanya hanya kecil lalu akan bertambah panjang dan tidak jarang sebagian dari jari sirip itu akan hilang.


Penyakit ini biasanya disebabkan oleh sejenis parasit yang menempel pada ekor arwana dan menyebabkan rasa gatal yang tidak tertahankan. Arwana berusaha mengatasinya dengan cara berenang hilir mudik dan menggigiti ekornya sehingga tampak compang-camping.

Pengobatan penyakit ini tergolong mudah. Pindahkan Arwana ke dalam aquarium lain yang bersih (steril) dan sudah diisi dengan air yang memenuhi syarat. Masukan sekitar 20 tetes obat Tropical Fish Medicine dan biarkan arwana tetap di dalamnya selama beberapa hari. Jangan lupa membersihkan aquarium yang satunya agar nantinya arwana bisa menempati kembali tanpa khawatir terjangkit lagi.


2. Tutup Insang Melengkung


Arwana Yang Mati Karena Penyakit Insang

Sering kita lihat tutup insang arwana melengkung keluar, sehingga sebagian insangnya kelihatan. Arwana dengan kondisi seperti ini tentu tidak sedap dipandang. Ikan Arwana yang satu ini mati karena penyakit insang, dengan ciri-ciri insang ikan berubah menjadi hitam.

Penyebab penyakit ini bermacam-macam, yang pertama disebabkan kualitas air dalam aquarium yang tidak memenuhi standar terutama suhunya. Aquarium yang terlalu dingin atau tidak hangat bisa mendorong ikan arwana terkena penyakit ini. Penyebab lainnya adalah pemberian obat-obatan yang kelewat dosis, serangan sejenis bakteri, atau karena air dalam aquarium rendah kandungan oksigennya. Hal ini dapat dijelaskan karena air yang mempunyai kandungan oksigen yang rendah akan llebih sering membuat arwana membuka dan menutup insangnya. Gerakan itu sering tidak sempurna. Artinya sebelum tutup insang benar-benar menutup, keburu dibuka lagi untuk menghirup sedalam-dalamnya air untuk memenuhi tuntutan oksigen. Dari gerakan yang tidak sempurna ini kemudian tutup insang arwana tetap terbuka dan tubuhnya tidak normal.

Untuk mencegahnya agar menjaga kandungan oksigen dalam air tetap tinggi diatasi dengan memberikan cukup aerasi pada aquarium. Jika perlu aerator diganti dengan tenaga yang lebih besar. Kemudian tidak lupa menjaga keseluruhan kualitas air tetap prima sehingga tetap layak dihuni oleh arwana.

Pen-suply-an O2 Murni

Teknik pengobatan ikan Arwana, salah satunya adalah dengan menjepit ikan yang sakit diantara dua penjepit kaca didalam ember, dan men-supply oksigen murni langsung kearah insangnya. Jika tutup insang yang melengkung ini belum terlalu parah maka bisa diperbaiki dengan jalan melakukan operasi kecil pada tepi tutup insangnya.


3. Mogok Makan

Arwana yang mogok makan biasanya terlalu sering diberi kelabang hidup. Mereka akan enggan menerima makanan lain, juga kelabang yang sudah mati. Jika sudah seperti ini maka puasakan arwana selama kurang lebih seminggu jangan diberi makan apapun. Kemudian berilah makanan jenis lain misalnya jangkrik, kadal, kodok kecil, atau ikan kecil. Bila cara tersebut masih belum memberi hasil maka kita biarkan saja sampai arwana mau menerima makanan.

Alternatif lainnya adalah dengan memberikan sebutir obat Hobbi Fishes ke dalam 200 liter air yang sering dipakai untuk tempat arwana bersemayam. Obat berbentuk kapsul ini berkhasiat untuk menyembuhkan stres dan berbagai penyakit serta untuk merangsang nafsu makan arwana. Pilihan terakhir berikan kelabang seminggu sekali berselang seling dengan jenis makanan lain.

4. Penyakit Mata Juling

Penyakit ini timbul karena banyak hal. Terlalu seringnya ikan arwana berburu ikan di dasar atau pojok aquarium dianggap sebagai salah satu penyebab utama. Tentu tidak berlebihan jika ada nasehat untuk memberi makan arwana dengan yang mengapung saja. Terlalu sering arwana melihat ikan kecil yang ada di bawahnya menyebabkan otot matanya bertambah panjang.

Mata yang melorot juga bisa disebabkan karena arwana kurang mendapatkan sinar matahari yang cukup. Ini mungkin dikaitkan dengan khasiat sinar matahari terhadap pertumbuhan mata manusia.

Untuk mengobati mata juling bisa dilakukan dengan memindahkan arwana pada tempat yang lebih luas dan mendapat sinar matahari langsung sambil diberi makanan yang terapung. tempat yang dipilih bisa berupa bak dari bahan fiberglass atau bak semen. Dengan cara tersebut maka 80% arwana akan sembuh. Cara lainnya adalah dengan melakukan operasi kecil.


5. Dubur Ikan Memerah dan Membengkak

Apabila kita melihat dubur arwana berwarna merah dan membengkak jangan sampai mengira bahwa mereka sedang birahi. Itu pertanda bahwa arwana sedang kesulitan, yang dapat berujung pada kematian.

Dubur arwana memerah dan bengkak karena disebabkan oleh pemberian makanan yang tidak bersih. Akibatnya pencernaan ikan terganggu sehingga arwana kesulitan mengeluarkan ekskresinya.

Untuk mencegahnya maka makanan harus dibersihkan sebelum diberikan pada arwana. Apapun jenis makanan hidup yang diberikan sebaiknya dipuasakan dahulu selama 1-2 hari. Arwana yang menderita dubur merah dan bengkak bisa diobati dengan amonium sulfat.


6. Sisik Berdiri

Sisik berdiri dan kadang ada sebagian yang membusuk biasanya disebabkan karena oleh lingkungan yang kotor. Penggantian air yang rutin dapat menghindarkan arwana dari penyakit ini. Untuk arwana yang sedang dihinggapi penyakit ini dapat diberikan amonium sulfat sebagai obatnya.

7. Tulang Punggung Bengkok


Penyakit ini bisa disebabkan beberapa hal. Pertama karena adanya serangan bakteri yang masuk kedalam tubuh arwana sehingga mengakibatkan pertumbuhan punggung tidak normal. Penyebab lain adalah karena kesalahan dalam memberikan obat. Penyebab terakhir adalah karena ukuran akuarium yang terlalu kecil. Untuk mencegahnya tempatkan arwana ke dalam akuarium yang ukurannya cukup. Jaga kebersihan aquarium agar arwana tidak dijangkiti bakteri dan jangan memberikan obat yang salah.



8. Ekor Patah


Sama seperti penyakit tulang punggung bengkok penyakit ini disebabkan karena ukuran aquarium yang terlalu sempit. Selain itu bisa disebabkan karena penanganan yang kurang baik. Misalnya pada waktu dipindahkan arwana berontak atau saat pertama kali dimasukan ke dalam aquarium mereka berenang kencang dan menubruk. Karena penyebabnya lebih dikarenakan faktor teknis maka penanganannya harus hati-hati.


9. Sungut Tumbuhnya Pendek


Sungut arwana tidak tumbuh sempurna dan kelihatan janggal dengan bentuk badannya yang besar. Arwana bersungut tidak imbang bisa terjadi karena ditempatkan dalam aquarium yang terlalu kecil. Hampir senada dengan penyebab punggung bengkok, arwana bersungut pendek dapat disebabkan oleh kesalahan pemberian obat. Untuk mendapatkan pertumbuhan sungut yang normal bisa dilakukan dengan membersihkan aquarium secara rutin dan mengganti airnya. Jangan lupa, tempatkan arwana dalam aquarium yang sepadan dengan besar badan.




10. Ekor dan Sirip Mengkerut


Ekor dan sirip yang mengkerut bisa terjadi bila air di dalam aquarium terlampau kotor atau suhu air yang terlalu rendah. Penangan dengan kembali mengatur panas dengan menambah heater dan membersihkan aquarium. Bisa juga diberi obat amonium sulfat secukupnya.


11. Sungut Menjorok Ke Bawah


Arwana yang sehat memiliki tampilan sungut ke depan. Namun sering arwana sungutnya lunglai, menjorok ke bawah. Ini merupakan pertanda arwana berada pada lingkungan yang tidak semestinya. Untuk mengembalikan kondisi arwana seperti semula sebaiknya suhu dan kebersihan air aquarium lebih diperhatikan.

Sunday, October 16, 2016

Monster-monster Purba dari kedalaman Air yang Gelap

Menurut kamu benarkah Ikan Arwana temasuk fosil Monster yang pernah hidup ribuan tahun yang lalu, jika ingin tahu lebih jauh yuk simak artikel berikut ini, karena inilah Monster-monster Purba dari kedalaman Air yang Gelap

1. Arwana Sang Ikan Naga


Arwana termasuk kelompok ikan kuno yang disebut Osteoglossids, dan sudah ada sejak periode Jurassic. Sekarang mereka bisa ditemukan di Amazon, dan di beberapa bagian Afrika, Asia dan Australia. Kadang-kadang dipelihara sebagai hewan peliharaan yang eksotis. Arwana adalah predator rakus yang memakan hewan kecil yang bisa ditangkapnya. Ia juga mampu memangsa burung dan kelelawar karena mereka mampu melompat ke udara hingga setinggi 2 meter. Di Cina, Arwana dikenal sebagai “ikan naga” karena penampilannya, dan dianggap sebagai pertanda keberuntungan.



2. Arapaima Raksasa dari Amazon


Arapaima berkerabat dekat dengan arwana. Arapaima Amazon sering dianggap sebagai ikan air tawar terbesar di dunia. Konon ikan ini bisa tumbuh sampai dengan 4,5 meter, tapi sekarang hewan yang besar jarang ditemukan, karena lebih sering dijumpai Arapaima dewasa berukuran rata-rata 2 meter. Predator ini bergerak lambat, memakan ikan kecil, crustacea, atau hewan kecil apa pun yang dapat disimpan di dalam mulut. Ciri menarik dari ikan ini adalah mereka perlu oksigen dari udara untuk bernapas, mirip seperti kelompok Cetacea (Paus). Arapaimas tidak berbahaya bagi manusia dan sering diburu untuk dikonsmsi dagingnya. Meskipun Arapaima diperkirakan muncul pada periode Miosen, sebenarnya mereka termasuk kelompok Osteoglossidae yang lebih tua.


3. Coelacanth  Fosil Hidup dari Lautan


Ikan Coelacanth adalah “fosil hidup” yang terkenal. Ikan yang dijuluki raja laut ini dinyatakan telah punah pada periode Cretaceous, bersama dengan dinosaurus, namun pada tahun 1938, sebuah spesimen hidup tertangkap di Afrika Selatan. Sejak itu, spesimen lain banyak ditemukan dan difoto. Seekor spesies Coelacanth lain bahkan ditemukan di Indonesia pada tahun 1999. Ikan raja laut ini adalah predator yang besar. Panjangnya hingga 2 meter, memakan ikan yang lebih kecil, termasuk hiu kecil, dan biasanya sering ditemukan di dalam perairan gelap. Meskipun jarang ditangkap untuk dikonsumsi, saat ini Coelacanth benar-benar terancam punah.


4. Hagfish Belut Lendir

Menurut catatan sejarah fosil, Hagfish telah ada lebih dari 300 juta tahun. Ini berarti mereka telah ada bahkan lebih dahulu daripada Dinosaurus. Ikan ini ditemukan pada kedalaman air yang berbeda. Ikan yang sering disebut belut lendir ini sebenarnya menurut ilmuwan bukan belut dan juga bukan ikan. Mereka adalah hewan yang sangat aneh dalam semua hal. Mereka memiliki tulang tengkorak tapi tulang belakangnya sangat kecil, dan memiliki dua otak. Meskipun hampir buta, mereka mampu makan di malam hari dari bangkai hewan di dasar laut. Mereka disebut “lendir belut” karena mampu menghasilkan lendir yang mampu merusak insang ikan predator. Jadi, mereka hampir tidak memiliki musuh alami.


5. Lancetfish Pisau Silet

Lancetfish bertampang sangat prasejarah. Gigi pada rahang tampak tajam dan memiliki ‘layar’ di punggung, mirip beberapa jenis dinosaurus. Bahkan nama ilmiahnya bersifat dinosaurian: Alepisaurus ferox. Mencapai panjang tubuh hingga dua meter, predator ini ditemukan di semua samudra kecuali daerah kutub. Ia sangat rakus, makan ikan kecil dan cumi-cumi, dan telah dikenal memiliki perilaku kanibalisme pada anggota spesiesnya.





6. Frilled Shark  Hiu Purba Berjumbai

Inilah Hiu predator laut dalam, salah satu hiu yang paling primitif yang masih hidup hingga sekarang. Hewan ini telah ada sejak masa Cretaceous, yaitu saat dinosaurus menguasai Bumi. Makhluk yang dijuluki Hiu Berjumbai (frilled shark) ini dapat tumbuh hingga 2 meter. Hiu betina lebih besar daripada pejantannya, dan sebagian besar makan cumi-cumi. Sebenarnya mereka tidak berbahaya bagi manusia, dan kenyataannya kebanyakan menghabiskan seluruh hidup mereka tanpa bertemu manusia. Hanya spesimen mati yang biasanya dilihat dan direkam oleh nelayan atau ilmuwan.



7. Sturgeon Raksasa Air Amerika


Makhluk lain yang bertahan hidup sejak jaman dinosaurus (sekitar periode Jurassic) adalah Sturgeon, yang dikenal merupakan salah satu penghasil caviar (sejenis makanan dari bahan telur ikan). Karena banyaknya populasi yang ditangkap, ikan ini benar-benar bakal terancam punah. Sturgeon terbesar dapat tumbuh hingga mencapai panjang 6 meter, hampir menyamai ukuran Hiu putih. Mereka memangsa hewan-hewan kecil di dasar laut, dan tampaknya tidak berbahaya bagi manusia selama mereka tidak diprovokasi.






8. Sawfish Gergaji Laut 

Hewan yang terancam punah ini berhasil selamat sejak periode Cretaceous, dan dapat ditemukan di air asin atau dalam sungai pedalaman hingga sejauh 100 km. Bisa tumbuh hingga mencapai panjang 7 meter, Hiu ini memiliki ‘gergaji’ sebagai sebuah senjata dan organ sensorik. Pada gergajinya tersebut terdapat banyak pori-pori elektro-sensitif yang mampu mendeteksi mangsa, meskipun penglihatannya jelek. Meski biasanya tidak berbahaya, ikan ini dapat menjadi bencana jika diprovokasi. Menurut catatan sejarah fosil, mungkin ikan ini merupakan makanan pokok bagi dinosaurus karnivora terbesar yaitu Spinosaurus, karena tulang belakang dari ikan ini pernah ditemukan terjebak di antara gigi dinosaurus tersebut.


9. Alligator Gar Ikan Buaya

Inilah predator tangguh yang bersisik tebal. Ditemukan di Amerika Selatan dan Meksiko Utara dan Timur, tampaknya merupakan ikan air tawar terbesar di Amerika Utara. Ikan ini dapat tumbuh hingga mencapai panjang 4 meter dan berat hingga 200 kg. Dinamakan Alligator Gar karena penampilannya yang menyerupai Alligator (buaya), rahangnya panjang, dan dipenuhi dengan dua baris gigi yang tajam. Mereka adalah predator yang rakus dan telah dikenal suka menggigit manusia yang mendekati wilayahnya. Gars adalah salah satu ikan tertua yang bertahan hidup hingga hari ini. Mereka berasal dari masa Cretaceous.





10. Polypterus Senegalus Naga Afrika


Ikan asli Afrika ini sering disebut “belut dinosaurus”, karena penampilan seperti reptil dengan sirip punggung bergerigi, sehingga mengingatkan pada punggung berduri beberapa dinosaurus. Walaupun sering dijual sebagai hewan peliharaan eksotis, belut dinosaurus ini sering melarikan diri dari tangki. Mereka dapat bertahan hidup meskipun keluar dari dalam air untuk jangka waktu yang lama selama kulit mereka tetap basah. Inilah yang memungkinkan mereka untuk selalu mencoba lari dari kolam pemeliharaannya.


Inilah Kisah Penemuan Ikan Arwana




Ikan Arwana (Scleropages sp) adalah ikan purba yang masih dengan mudah ditemukan saat ini terutama di Asia. Kisah penemuan ikan arwana bermula pada tahun 1844 dua orang ilmuwan Jerman bernama Muller dan Schlegel yang tertarik dengan kecantikan ikan Arwana yang mereka temukan di Amerika Selatan. Setelah meneliti mereka menemukan ternyata ikan tersebut belum dikenal. Keduanya memberi nama ikan itu Osteoglossum formosum. Lalu pada tahun 1913 dua ahli zoologi Belanda Max Weber dan LF de Beaufort yang juga meneliti ikan Arwana mengubah nama ikan tersebut dengan genus yang lebih tepat yaitu Scleropages formosus. Sampai penemuan jenis terakhir ini oleh ilmuwan Jepang Kanazawa pada tahun 1966, telah ditemukan banyak jenis Arwana. Sekurang-kurangnya sudah diketahui ada empat genus yaitu 

  1. Arapaima dengan satu spesies (Arapaima gigas), 
  2. Osteoglossum dengan dua spesies yakni Osteoglossum bicirrhosum dan Osteoglossum ferreirai
  3. Scleropages dengan empat spesies yaitu Scleropages formosus, Scleropages guntheri,Scleropaghes leichardti dan Scleropages jardini. 
  4. Clupisudis dengan spesies tunggal Cluoisudis nilot
Sedangkan di Indonesia yang sangat banyak ditemukan adalah jenis Super Red Arwana (Scleropages formosus). Arwana jenis ini sangat banyak terdapat di sungai-sungai dan danau di Sintang, Kapuas Hulu. Sungai-sungai yang merupakan anak Sungai Kapuas itu menyimpan banyak jenis arwana, sebab sungai atau danaunya tidak berbatu dan arus sungainya tenang, tidak sederas Sungai Kapuas. Ikan arwana merah (Scleropages formosus) semakin sulit dijumpai di habitat aslinya di Danau Sentarum, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Hingga pada dasarnya dan diketahui secara umum bahwa ikan arwana (Scleropages formosus) adalah salah satu spesies ikan air tawar dari Asia Tenggara. Ikan ini memiliki badan panjang, sirip dubur terletak jauh di belakang badan.

Arwana Asia umumnya memiliki warna keperak-perakan. Arwana Asia juga disebut Ikan Naga karena sering dihubung hubungkan dengan naga dari Mitologi Tionghoa. Arwana “si ikan Naga” atau dalam bahasa internationalnya disebut dengan dragon fish adalah ikan yang dikenal dan dipercaya sebagai titsan naga yang dapat membawa keberuntungan bagi orang yang memeliharanya. Mitos ini pertama kali dipercaya oleh orang orang khususnya dari keturunan Tiong Hoa. Namun dengan berkembangnya jaman maka ikan ini bukan saja hanya diminati oleh orang orang dari keturunan etnis Tiong Hoa saja namun sudah disukai oleh semua pecinta ikan hias di dunia. 



Mengapa pesona ikan Naga ini sebegitu kuatnya? Tidak kita pungkiri bahwa ikan arwana mempunyai suatu kharisma energi  yang sangat kuat terutama ketika berenang melenggak lenggok di dalam akuarium yang tampak seperti seekor naga yang terbang di angkasa. Selain itu dapat kita mengerti disebabkan ikan arwana adalah termasuk ikan purba (Sclheropages formosus) yang sudah mengalami regenerasi beribu ribu tahun. Bentuk ikan ini memang mirip sekali dengan naga dan oleh karena itu ikan ini dijuluki sebagai ikan naga. Ada suatu mitos yang berkembang pula bahwa ikan arwana dahulunya berasal dari dewi kahyangan yang dikutuk menjadi ikan dan akhirnya beranak pinak sampai saat ini. Ada beberapa nama istlah dari ikan arowana itu sendiri. Seperti di daerah Kalimantan ikan ini dikenal dengan nama Siluk, di daerah Sumatra khususnya di Pakanbaru dikenal dengan nama Peyang atau Kelisa. Di Thailand dikenal dengan nama Pla Thapad atau juga Pla Hangke, di Cina dikenal dengan nama Hung Lung khususnya bagi arwana super red yang diartikan menjadi Naga Merah. Banyak sekali nama yang berkembang di kalangan masyarakat dan hal ini tanpa disadari menjadi sebuah mitos yang dipercaya dikalangan hobiis ikan arwana. 


Selain di Kalimantan Barat, ikan arwana juga ditemukan di Sumatera terutama di daerah Riau dan Jambi, namun jenisnya adalah Arwana Merah (Golden Red Arwana) Ini masih termasuk spesies Scleropages formosus. Warna dasar arwana Sumatera ini kuning keemasan di bagian kepala dan pada ekor dan sirip belakangnya berwarna merah. Arwana yang banyak diincar kolektor ini tidak ”bergincu” bibirnya. Namun pamornya memang tidak sehebat Super Red Arwana.

Jenis arwana yang juga terdapat di Indonesia adalah arwana hijau (Green Arwana), yang juga banyak ditemukan di Kalimantan, antara lain di Sungai Melawai dan Sungai Mensiku. Ciri utamanya ada warna hijau pada ekor. Namun warna hijau ini sering kali tidak terlihat karena tertutup warna merah. Hanya pada yang dewasa, warna hijau itu semakin jelas terlihat. Arwana hijau ini habibatnya adalah air sungai yang warnanya tidak terlalu bersih, kecokelatan. Ada dua jenis arwana lain yang juga hidup di Indonesia, yakni di Papua, namun populasinya tidak terlalu besar. Kolektor pun lebih suka berburu jenis arwana ini di Australia yang populasinya cukup tinggi. Di Australia populasi arwana jenis Scleropages jardini dan Scleropages leichardti tinggi. Jenis pertama terutama terdapat di Sungai Queensland dan Sungai Jardine. Cirinya, tubuhnya berbintik merah, bagian perut berwarna perak. Sedangkan jenis Scleropages leichardti banyak terdapat di Sungai Fitzroy, Sungai Mary, Sungai Dawson dan Sungai Burnett Australia.
Jenis ini di Indonesia juga ditemukan di beberapa sungai kecil di Papua. Akan tetapi karena pengamatan di Papua belum intensif, banyak orang memperkirakan populasi kedua jenis arwana ini cukup besar. Sedangkan jenis Silver Arwana dan Black Arwana banyak ditemukan Amerika Selatan, Utara dan beberapa sungai di Afrika. Di Indonesia seperti pula populasi arwana di Papua, belum terdata dengan jelas oleh pemerintah. Sementara kita tahu bahwa Arwana Asia adalah spesies asli sungai-sungai di Asia Tenggara khususnya Indonesia. 

Ada empat varietas warna yaitu:
1. Arwana Hijau, ditemukan di Indonesia, Vietnam, Birma, Thailand dan Malaysia
2. Arwana Emas dengan ekor merah, ditemukan di Indonesia
3. Arwana Emas, ditemukan di Malaysia
4. Arwana Merah, ditemukan di Indonesia

Arwana Asia yang terdaftar dalam daftar spesies langka yang berstatus “terancam punah” khususnya ikan arwana Super Red (Scleropages formosus) oleh IUCN tahun 2004. Jumlah spesies ini yang menurun dikarenakan seringnya diperdagangkan karena nilainya yang tinggi sebagai ikan akuarium, terutama oleh masyrakat Asia, pengikut Feng Shui dapat membayar harga yang mahal untuk seekor ikan ini.

Arwana secara umumnya terbagi empat jenis utama yaitu Arwana Asia (Scleropages Formosus), Arowana Australia (Scleropages Jardini/Leichardi), Arwana Amerika Selatan (Osteoglossum Bicirrhosum/Ferreirai) dan Arwana Afrika. Setiap kumpulan tersebut mempunyai keunikan serta keistimewaan masing-masing namun Arwana Asialah yang merupakan kumpulan yang termahal dan penjualannya diperingkat dunia saat ini. Sedangkan CITES (Convention on International Trade inEndangered Species of Wild Fauna and Flora) merupakan persetujuan negara-negara yang mencanangkan peraturan dan perlindungan spesies-spesies hewan dan tumbuhan yang dikwatirkan akan punah. Sejarah CITES bermula dari Kesatuan Antarabangsa mengenai Pemeliharaan Alam.

Pada tahun 1972, tergagas untuk lebih peduli dengan alam serta flora dan fauna untuk kehidupan manusia. Maka tergagaslah “Human Environment Council” di antara bangsa-bangsa yang bersatu dan dibuat satu rumusan masalah perdagangan flora dan fauna yang hamper punah di bumi ini. Hingga Konvensi di Washinton dalam tahun berikutnya, dengan hasil 72 negara sepakat dan ditandatangani sejak 1 juli 1975. Pemerintah Malaysia dengan sistemnya dapat menuangkan bahwa dua spesies ikan yang diletakkan dibawah kawalan CITES ialah Ikan Temoleh, (Probarbus julleinii) dan Ikan Kelisa/arwana, (Scleropages formosus) dapat dibuat undang-undangnya dan dapat pengawasan yang ketat dari pemerintahnya.